Minggu, Januari 27, 2008

bela sungkawa

turut berduka cita atas meninggalnya mantan presiden RI,SOEHARTO.semoga klwrga yg ditinggalkan dberi ktabahan dan keinsyafan untuk SEGERA kembali ke jalan yang benar,mengembalikan hak2 rakyat yg pernah dirampas.

Selasa, Januari 01, 2008

jazaakalloohu khairan yaa ustaadz

Kajian sore ni di salam fm jam setengah lima sore. Kitab Tauhid by Syekh Abdul Wahab. Ustadz Ispiraini,Lc yang menyampaikan. Pas banget. Mbahas sabar atas takdir Allah.

Ya, soalnya baru aja 'dikaruniai musibah' berupa ketabrak sepeda motor. Yang sabar itu bisa menahan kendati 'benci' atau gak suka dengan musibah yang menimpa

Nah, tingkatan berikutnya adalah ridha. Ridha tuh tampak dengan indikasi: tak ada perubahan sikap ketika dapat musibah maupun tidak. Jadi, gak ngaruh alias sama aja gitu. Hal ini karena semua emang udah ditakdirkan oleh Allah.

Yang lebih keren lagi, bersyukur dapat musibah. Why? Coz tu musibah ditimpakan di dunia. Nah lo'. Bayangin aja kalo nimpanya di akhirat..hiii...amit2 deh, na'uudzubillaah banget gitu. Lagian, tiap dapet musibah, musti diganti dengan gugurnya dosa. Wah..3x..emang untung jadi mukmin.

Dalam sesi tanya jawab, ada yang nanya ttg takdir yang bisa diubah dengan doa. Jawabannya: Takdir yang ada dalam catatan malaikat. Yang gak bisa diubah tuh yang kecatat di Lauhul Mahfudz, rahasia Allah semata, malaikat cuma dikasih dikit aja kali yee... Jadi, kalo ada yang berdoa tuk mengubah takdir maka doanya itu juga termasuk takdir yang tercatat dalam Lauhul Mahfudz.