Jumat, Agustus 27, 2004

Penggumaman Genting

Hehehehe, harusnya judulnya tuh pengumuman, tapi..tak apalah, telanjur(<--tulisan baku menurut EYD) nulis [padahal disengaja, lho!]. Mo' meng-update blog[posting pengalaman latsar 3, karate, santri TPA, dan lain sebagainyalah] tetapi masih sibuk dengan seabreg agenda itu sendiri[TPA, kepanduan, karate, akademis, lembaga dakwah kampus, penyambutan MABA, dll]. Antum pada doakan ane biar bs luangkan waktu lbh banyak yach [tuk up date blog]...eh, salah, Antum doakan yang terbaik aja tuk ane [kalo ternyata aktifitas lain yang terbaik tuk diri dan agama ini, sabar, itqan, ihsan, itsar, dan se-kroni2nya...hampir aja], okay!. Informasi saja bagi yang berminat:
10-12 Sept : Latsar 2 akhwat
24-26 Sept : Latsar 2 ikhwan
25-26 Sept : Latsar 1 ikhwan
02-03 Okt : Latsar 1 akhwat
08-10 Okt : Latsus ikhwan [rekrutmen pandu inti]*)
=>pretest : lari, push up, sit up dan back up tiap Ahad 06.00-08.00 WIB [waktu insan beriman]
=>rekomendasi [murabbi]
=>insya 4JJI tdk terbatas tuk DPD Sleman aja [lintas wilayah]
*)Setingkat latsar 2, pretest-nya ditambah wawancara dan tertulis
=>jadwal tsb di atas dapat berubah menurut sikon yang berkembang (panitia...)
Kalo blm jls, hub ane [via imel or YM]!

Jumat, Agustus 13, 2004

Siaga Senantiasa

Longmarch ke-2 Pandu Keadilan Sleman Yogyakarta [I'dad Latsar tingkat 3]



It's the real team, kalo mo' protes nampangnya, langsung aja tanggapi. But, it's my style, okay?


Lama perjalanan ini adalah 9 jam efektif [istirahat tidak dihitung]. Bisa mbayangin 'kan? Jalurnya pun dipilihkan yang 'mblusuk2' kayak gini nih, menyusuri pematang.


Nah, kalo gambar yang di atas itu mah lebih asyik lagi, serasa di Vietnam, mengendap-endap di balik rumput besar. Tetap waspada dan siaga dengan panji di tangan....


Bagai singa di siang hari, bagai PENAMPAKAN di malam hari...hiiiii....




"...Takkan surut walau selangkah, takkan henti walau sejenak...[Gelombang Keadilan--Shoutul Harokah]". 1..2..3..genjooott terus...!



Kibarkan terus panji kebenaran...biar pegel bahu ini tetapi tetap ceria senantiasa.



"...Kita tersenyum bukanlah karena bersandiwara
bukan karena senyuman adalah satu kedok
tetapi karena senyuman adalah satu sikap
sikap kita untuk Tuhan, manusia sesama, nasib dan kehidupan..."
[Sajak Seorang Tua untuk Istrinya--W.S.Rendra]