*Sebenar Nyata (Pelipur Lara)~
Lagi, kutegaskan padamu, Bumi!
hasrat ini tlah lama terpatri
bahwa terbalasnya hakiki (adalah) di hari nanti
dan kubungkam diri atas sgala ironi
Maafkan aku (wahai) Dunia!
sebab tiada kubela kau (dengan) sepenuh nyawa
(Termasuk teramat) sangatlah murah jika total jiwa sekedar terharga fana
(perihal) fana adalah sebenar-benar pemerdayaan (atas harga totalitas jiwa)
sebab ia(nya) hanyalah layak dan pantas tertukar (perihal) baka
Maaf, Tuan dan Nona!
gadaian setia ini cumalah keabadian
dan tiada kujual kendati terkemas tawa
padahal terang di mata jiwa akan label neraka
tidak, tiada semudah itu anda kerjai mata hati nan jeli ini
ia.. teliti
Sungguh, maaf, Tuan dan Nona!
pun bukan sanjung hiburan peredam kejelian
atau acungan jempol pembungkam kepedulian
(sungguh, tiada kuinginkan itu semua)
Cinta (yang meng-)angkasa tidaklah kan sirna tersapu angin samudera kesalahpahaman
tiada terkikis deburan ombak syak prasangka
pun takkan hanyut tenggelam terbanjir sungkan
Karena angkasa..cumalah berbatas semesta
sedang samudera..hanyalah kulit benua
Tuan dan Nona, bagiku memanglah tak menarik (lagi) yang namanya aura retorika
sebab pelipur sukma yang bagiku nyata
adalah keterusterangan anda
dengan tingkat kewajaran nyaris sempurna
dan bertajuk: apa adanya
tanpa manipulasi data,
tanpa makar-makar penuh rekayasa terbalut bungkus kepura-puraan
dan biarlah kuingat sentiasa..kebijak(sana)an-Nya
atas SGALA urusan kita
--------->> Magelang, 28 sept 09 | 22:36 <<-------------
3 komentar:
om arjit suka puisi yah, nti kalo nabila ada tugas bikin puisi minta tolong ama om arjit aja x yeee :)
hehe.. iyah, suka puisi. Wah, kalo del Nabila dibikinin puisinya.. tar gak bisa2 bikin sendiri dong. Belajar bareng kale yg dimaksud..^_^
Wahhh,, ini nih baru keren :). Kok saya baru tau ya?
Posting Komentar